Monthly Archives: Desember 2015

LAPORAN STUDI PENGAYAAN LAPANGAN HUKUM EKONOMI SYARIAH UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

Standar

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Rabb yang telah memberikan kita begitu banyak nikmatNYA, salah satunya adalah nikmat mendapatkan pengalaman melakukan study pengayaan lapangan di negeri tetangga Malaysia.

Shalawat serta salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita semua dari jalan kegelapan menuju jalan kebenaran.

Ribuan terima kasih kami haturkan kepada para pembimbing SPL kita yang telah mengajarkan kami ilmu pengetahuan yang sangat banyak dan bermanfaat tentunya khususnya tentang Perekonomian Islam, juga atas kesempatan yang telah diberikan untuk memperdalam pengetahuan kami tentang Ekonomi Islam di Malaysia. Khususnya di Internasional Islamic University Malaysia (IIUM).

Dalam rangka memenuhi program Studi Pengayaan Lapangan (SPL) yang termuat dalam SKS, kami bermaksud mengadakan Studi Pengayaan Lapangan Pada hari selasa tepatnya tanggal 27 Oktober 2015, di Internasional Islamic University Malaysia (IIUM), selama 6 hari. Obyek- obyek yang kita kunjungi dan pelajari antara lain KENMS, IiBF, IIUM Library, CELPAD, INHART, IIUM CRESCENT, INCEIF, dan BNM.

Dengan adanya acara Studi Pengayaan Lapangan ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa khususnya Fakultas Syariah Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) dalam meningkatkan wawasan dan khazanah keilmuan tentang ekonomi Islam yang ada di Malaysia, serta dapat memberikan lebih kepada Indonesia khususnya UNIDA dari berbagai aspek  positif yang telah didapatkan di Malaysia.

 

  1. Rumusan Masalah

Ada beberapa rumusan masalah yang berkaitan tentang latar belakang diatas antara lain

  1. Apa saja point- point yang didapat dari obyek- obyek yang dikunjungi dan dipelajari di Malaysia?

 

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Obyek- obyek study tour IIUM
    • KENMS

Hari pertama obyek yang kita kunjungi adalah KENMS (Kulliyah of Economics and Management Sciences). Dimana disini terbagi menjadi tiga pembahasan, antara lain : penjelasan tentang program fakultas, penjelasan tentang Maqasid Al- Sariah, dan penjelasan teori dan praktek tentang Islamic Banking dan Finance. Dalam setiap pembahasannya pun menggunakan bahasa inggris.DSC_5434.JPG

KENMS sendiri memiliki empat prodi: Departement of Economics, Departement of Accounting, Departement of Business Administration, dan Departement of Finance. Sedangkan untuk program studi telah tersedia untuk sarjana (S1) dan magister (S2).

  • IIiBF

Setelah kita mempelajari tentang program fakultas ekonomi, Maqasid Al- Sariah, dan teori praktek Islamic Banking and Finance di KENMS, obyek kita selanjutnya adalah Institute of Islamic Banking and Finance (IIiBF). IIiBF secara resmi didirikan pada Januari 2005 sebagai pusat keunggulan untuk pendidikan dan penelitian di bidang perbankan dan keuangan Islam dengan tujuan mendidik dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan ahli berpengetahuan luas dalam syariah dan disiplin yang modern terkait yang berkaitan dengan bidang hukum, ekonomi, keuangan, manajemen, akuntansi dan teknologi informasi. DSC_5532.JPGPada IIiBF, siswa diberi groundings menyeluruh baik teoritis dan diterapkan penelitian tentang perbankan dan keuangan Islam dengan paparan industri sehingga dapat mengembangkan keterampilan kreatif mereka dalam menyusun instrumen keuangan Islam yang baru dan komprehensif dan produk untuk masyarakat dan industri pada umumnya. Program studi IIiBF masih diperuntukan untuk magister (S2) yang terdiri dari Ph.D in Islamic Banking and Finance (PIBF) dan Master of Science in Islamic Banking and Finance (MIBF). Sedangkan IIiBF sendiri bercita-cita untuk menjadi pusat internasional keunggulan untuk pendidikan dan penelitian di bidang perbankan dan keuangan Islam pada tahun 2015.

  • IIUM Library

Setelah sholat zhuhur, kita menuju obyek yang ketiga dihari pertama yaitu perpustakaan IIUM. Disini kita dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok ikhwan dan akhwat. Perpustakaan IIUM memiliki 3 cabang yaitu Kuantan library, SMNA library, CFS library sedangkan pusat Perpustakaan terletak di Gombak. Di Gombak sendiri  menyediakan lingkungan yang luas dan kondusif dengan 10 kamar carrel, 10 kamar penelitian, 8 ruang diskusi, 3 laboratorium komputer, 3 kamar audio visual, auditorium dan ruang serbaguna.IMG_0512

Perpustakaan juga dilengkapi dengan mesin self-checkout untuk memfasilitasi pinjaman. The Leisure Reading Collection adalah fasilitas tambahan beberapa untuk kenyamanan pengguna kami.

  • Centre of Postgraduate studies

Disini kita dijelaskan tentang hal- hal apa saja yang berkaitan tentang studi pascasarjana atau S2 termasuk beasiswanya. mahasiswa yang ingin memasuki program pascasarjana di IIUM harus menyerahkan, formulir pendaftaran lengkap sesuai dengan IMG_0862.JPGsemua dokumen pendukung yang diperlukan ke Pusat Studi Pascasarjana (CPS) dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh CPS untuk asupan tertent
u. Sedangkan beasiswanya sendiri, IIUM memiliki 3 beasiswa untuk pascasarjana : President’s Scholarship, Rector’s Scholarship, danUmmatic Scholarship. Beasiswa akan diberikan kepada siswa yang telah belajar selama 1 tahun (semester 1 & 2).

  • CELPAD

Sama seperti ujian masuk diGontor, di IIUM juga memiliki tes bahasa dan tilawah Alquran sebelum menjadi mahasiswa aktif IIUM. Tujuannya untuk menyaring kembali calon mahasiswa yang akan belajar di Universitas. The Centre for Languages and Pre-University Academic Development (CELPAD) adalah tempatnya, Sebelum kita menjadi mahasiswa IIUM kita wajib lulus dalam tes bahasa yang diadakan CELPAD. DSC_5659.JPGJika pada ujian pertama kita belum lulus maka kita wajib mengikuti kursus bahasa selama beberapa bulan, kemudian diadakan ujian kedua kalinya diakhir kursus. Apabila pada ujian yang kedua calon mahasiswa belum bisa lulus  maka calon mahasiswa tersebut tidak dapat melanjutkan studinya di IIUM. Keputusan ini diberikan agar mahasiswa yang belajar di IIUM benar benar mampu bersaing dengan mahasiswa yang lain.

  • INHART

Institute for Halal Research & Training (INHART) adalah program pelatihan halal terkait untuk peserta yang memerlukan pengetahuan mengenai hal- hal berkaitan dengan prinsip- prinsip dasar halal, kesadaran akan kebutuhan sertifikat halal dalam industri, prosedur aplikasi untuk sertifikat halal, mengelola masalah bisnis yang terkait dengan administrasi berbasis halal dan jasa, dan pengetahuan tentang identifikasi halal dan audit yang berfungsi untuk menguntungkan semua umat manusia. Untuk program studi di INHART ini baru diperuntukan untuk program pascasarjana (S2).

  • IIUM CRESCENT

IIUM CRESCENT singkatan IIUM Pusat Strategis Pendidikan Berkelanjutan dan Pelatihan didirikan sebagai hasil dari kombinasi 3 Strategic Business Unit Februari 2015, yaitu Graduate School of Management, Hasyim M. Harun Law Centre, dan Institut Bahasa Kemajuan. Tujuan utama dari IIUM Crescent adalah menjadi terkenal satu-stop pusat untuk melanjutkan pendidikan bagi masyarakat yang bekerja di Malaysia dan global.DSC_5851.JPG

IIUM CRESCENT menawarkan semua program eksekutif dari pra-universitas untuk tingkat pascasarjana di kedua waktu penuh dan secara paruh waktu. IIUM CRESCENT juga merambah ke pembelajaran jarak jauh. Selain kursus akademis, IIUM Crescent juga akan menawarkan kursus pengembangan profesional, pelatihan dan kamp bahasa.

Di IIUM Crescent ini kita akan menemukan bangunan- bangunan bernuansa klasik Eropa, bahkan jika kita ke Meeting Hall kita akan terkejut sejenak melihat bangunan meeting hall berbentung seperti Gereja Eropa.

  • INCEIF

International Centre for Education in Islamic Finance atau disingkat INCEIF adalah perguruan tinggi yang menjurus di bidang Islamic Finance yang didirikan oleh Bank Negara Malaysia. INCEIF merupakan bagian dari inisiatif Malaysia untuk meningkatkan pendidikan di bidang Islamic Finance bagi masyarakat Malaysia sendiri maupun bagi Mancanegara.DSC03399.JPG INCEIF merupakan satu-satunya Universitas di Dunia yang didedikasikan untuk keuangan Islam.  INCEIF menawarkan program-program antara lain:

  • Chartered Islamic Financial Professional (CIFP) – kualifikasi pascasarjana (S2) bertujuan untuk menghasilkan SDM yang profesional dalam pengetahuan, alat-alat analisis dan perspektif dalam keuangan Islam.
  • Master dalam Islamic Finance Praktek (MIFP) – program pascasarjana bertujuan untuk menghasilkan praktisi industri dengan wawasan global dan pengetahuan holistik dalam Islamic Finance.
  • The MSc dalam Keuangan Islam – program menangani bidang utama ekonomi Islam, keuangan dan Syariah dari kedua aspek teoritis dan penerapan.
  • Doctor of Philosophy di Islamic Finance – program industri yang menjurus tentang keuangan Islam dan konvensional.

Pengaruh INCEIF dalam mengembangkan Islamic Finance dikancah Internasional sangat penting. Bahkan jika terbit tujuh paper tentang Islamic Finance di Dunia maka dua atau tiga dari tujuh paper tersebut pasti dari INCEIF.

  • BNM

Bank Negara Malaysia merupakan salah satu obyek terpenting yang kita kunjungi. Karena dari sini kita dapat belajar bagaimana Malaysia dapat mengembangkan Islamic Banking di masyarakat Malaysia.

Salah satu faktor berkembangnya Islamic Bank di Malaysia adalah mereka mengaplikasikan teori Up to Down, dimana pemerintah bertanggung jawab dalam mengembangkan transaksi syariah di Bank-bank swasta dan pemerintah. Beberapa lembaga dan institusi dibangun untuk mensosialisasikan pentingnya transaksi syariah disetiap bank-bank di Malaysia seperti dibangunnya INCEIF dan ISRA. DSC_2731.JPGDalam aplikasinya hampir setiap bank–bank swasta dan pemerintah menyediakan dual banking system (dua transaksi kepada nasabah yang ingin menginvestasikan maupun meminjam dana, yaitu konvensional dan syariah). Sehingga meskipun bank itu bukan bank Islam tetapi hampir didalamnya telah tersedia transaksi berlandaskan syariah. Masyarakatnya pun hampir keseluruhan telah memahami manfaat dari bank yang bertransaksikan syariah itu sendiri. Sehingga selain pemerintah, masyarakat Malaysia sendiri ikut mendukung berkembangnya transaksi syariah di Negara mereka.

Berbeda dengan di Indonesia yangmana kedua belah pihak kurang mendukung dalam perkembangan transaksi bank berlandaskan syariah. Bank-bank swasta dan  pemerintah yang harus mengikuti aturan BI dengan sistem konvensional sedangkan masyarakat yang masih banyak belum paham tentang manfaat serta wajibnya bertransaksi dengan sistem syariah, mengakibatkan lambatnya perkembangan transaksi berlandaskan syariah diterapkan di bank-bank di Indonesia.

 

  1. Kajian Ulumina

Kajian Ulumina merupakan Kajian rutin yang diadakan kawan-kawan IKPM cabang Malaysia setiap 2 minggu sekali. Yang mana pada kesempatan tersebut pemateri diisi oleh mahasiswi Postgraduate Ustadzah Nurul Annisa dengan judul Ekonomi Islam Ekspetasi vs Realita. Dari kajian ini saya mendapat beberapa poin penting antara lain :

Menurut definisi ekonomi Islam, sumber daya alam kita tidak terbatas karena Allah telah menciptakan alam dan seisinya dengan seimbang, sedangkan konvensional berpendapat bahwa sumber daya alam kita terbatas. Pendapat konvensional ini dikarenakan manusia memiliki akal yang wawasannya terbatas.DSC_2578.JPG

Ekspetasi Ekonomi Islam di Indonesia antara lain dengan harapan dapat di Implementasikan dengan cara terhindar dari MAGHRIB (maysir, ghoror, riba), dalam bisnis menerapkan sistem profit and loss sharing, dan lain-lain. Sehingga menghasilkan : Financial System Stability, Job Opportunity, Social Stability and Finance Corporation

Realita Ekonomi Islam antara lain Rasio perbankan syariah yang tidak beranjak dari 5% bangsa pasar perbankan nasional, Mismatch profile yang terjadi antara pendanaan dan pembiayaan di perbankan syariah, Akad berbasis hutang mendominasi pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.

Sukuk merupakan salah satu faktor terbaik saat ini dalam meningkatkan Ekonomi Islam di Indonesia.

Solusi dari permasalahan ekonomi Islam di Indonesia antara lain: IT & SOP (Technical- Internal), Commitment, HR. Incentive, Internal Commitment, dan Education.

Tiga aspek yang mendukung perkembangan ekonomi Islam adalah pihak Industri, akademik, dan pemerintah.

Ada 2 teori dalam pengembangan ekonomi Islam dalam suatu negara Up to Down dan Bottom Up. Suatu negara akan mudah mengembangkan ekonomi islam dengan sistem Up to Down dibanding Bottom up seperti terjadi di Malaysia sendiri. Sedangkan sistem Bottom Up memakan waktu jauh lebih lama.

 

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan
    • Point- point yang didapat dari obyek- obyek yang dikunjungi dan dipelajari di Malaysia antara lain :
  • Bahasa Inggris begitu penting dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari- hari di IIUM maupun di tempat studi lainnya.
  • Pemerintah Malaysia sangat peduli dalam mengmbangkan ekonomi dengan landasan syariah, kepedulian mereka terbukti dengan dibangunnya lembaga-lembaga yang sangat berperan penting dalam pengembangan ekonomi Islam di tanah melayu seperti : dibangunnya INHART, INCEIF dan ISRA, dan lain-lain ditambah dengan dukungan dari Bank Negara Malaysia itu sendiri .
  • INHART merupakan lembaga program pelatihan halal yang memiliki sertifikat setara dengan paskasarjana (S2) INHART ini bertanggung jawab terhadap segala aspek yang akan kita konsumsi mulai dari makanan, jasa dan lain-lain atas kehalalannya. INHART IIUM juga bekerjasama dengan Majelis Ulama Malaysia sehingga keberadaannya sangat dibutuhkan dalam masyarakat.
  • INCEIF adalah perguruan tinggi satu-satunya di Dunia yang didedikasikan untuk keuangan Islam (Islamic Finance) sehingga keberadaannya sangat berrpengaruh terhadap perkembangan ekonomi islam di Dunia. Dibangunnya INCEIF adalah salah satu bukti bahwa pemerintahan Malaysia sangat ingin mengembangkan dan mempertahankan ekonomi dengan sistem syariah.
  • Dalam aplikasi pengembangan ekonomi Islam, Bank Negara Malaysia menerapkan Dual Banking System dengan sistem Up to Down.

 

Melaporkan

Peserta Studi Pengayaan Lapangan

Andika Satya Nugraha

 

 

Mengetahui

Pembimbing SPL I                                                                  Pembimbing SPL II

 

 

Eko Nur Cahyo, M.A                                                             Ahmad Fanani, M.A

 

 

Menyetujui,

Dekan Fakultas Syariah

 

 

Imam Kamaluddin, Lc, M.Hum

 

تحريم آكل الربا و أثره

Standar

تحريم آكل الربا و أثره  

        الحديث الأول

متن الحديث :

حدثنا موسى بن إسماعيل حدثنا جرير بن حازم حدثنا أبو رجاء عن سمرة بن جندب رضي الله عنه قال : قال النبي صلي الله عليه وسلم : ( رأيت الليلة رجلين أتياني فأخرجاني إلى أرض مقدّسة ، فانطلقنا حتى أتينا على نهرٍ من دم، فيه رجل قائم، و على وسط النهر رجل بين يديه حجارةٌ، فأقبل الرجل الذي في النهر، فإذا أراد الرجل أن يخرج رمي الرجل بحجر في فيه فردّه حيث كان، فجعل كلما جاء ليخرج رمى فى فيه بحجر فيرجع كما كان، فقلت : ما هذا ؟ فقال الذي رأيت في النهر : آكل الربا )[1] (رواه البخاري)

        المفردات :

آكل الربا : المراد به المستفيد منه، و خص الأكل من بين سائر الانتفاعات، لأنه اعظم  المقاصد[2]

انطلقنا : ذهبنا [3]

شرح الحديث :

وقال ابن التين : ليس في حديثي الباب ذكر لكاتب الربا و شاهده و أجيب بأن ذكرهما على سبيل الإلحاق لإعانتهما للآكل على ذلك ، و هذا إنما يقع على من واطأ صاحب الربا عليه فأما من كتبه أو شهد القصة ليشهد بها علي ما هي ليعمل فيها بالحق فهذا جميل القصة لا يدخل في الوعيد المذكور ، وإنما يدخل فيه من أعان صاحب الربا بكتابته وشاهدته فينزل منزلة من قال : ( إنما البيع مثل الربا ) و أيضا فقد تضمن حديث عائشة نزول آخر البقرة و من جملة ما فيه قوله تعالى : ( و أحل الله البيع و حرم الربا ) و فيه ( إذا تداينتم بدين إلى اجل مسمى فاكتبوه ) و فيه ( و أشهدوا إذا تبايعتم ) فأمر بالكتابة و الإشهاد في البيع الذي أحله فأفهم النهي عن الكتابة و الإشهاد في الربا الذي حرمه ، و لعل البخاري أشار إلي ما ورد في الكاتب و الشاهد صريحا، فعند مسلم و غيره من حديث جابر، ( لعن رسول الله صلي الله عليه و سلم آكل الربا موكل و كاتبه و شاهده ، و قال : هم في الإثم سواء ) و لأصحاب السنن و صححه ابن خزيمة من طريق عبد الرحمن بن عبد الله بن مسعود عن أبيه ( لعن رسول الله صلي الله عليه وسلم آكل الربا و موكله و شاهده وكاتبه ) و في رواية الترمذي بالتثنية ، و في رواية النسائ من وجه آخر عن ابن مسعود ( آكل الربا و موكله و شاهداه و كاتبه ملعونون علي لسان محمد صلي الله عليه و سلم )[4]

        و الآن ظهر الربا مكشوفا بفوائد البنوك، فالقرض الذي تقدمه البنوك لطالبه المحتاج، سواء كان قرضا استثماريا أو استهلاكيا، ثم تؤخذ على قرضه مقابل التأجيل هي عين الربا الصريح، ففوائد الودائع البنكية التى ترتكز عليها البنوك، و هي أكبر مصدر دخل مالى داخلة في دائرة الربا المحرم، لأنها عين الربا.

        و قد اجمعت المجامع الفقهية الإسلامية علي أن هذه الفوائد محرمة و أنها عين الربا بأنواعه الثلاثة : ربا الفضل، ربا النسيئة، و ربا القرض.[5]

        : ما يؤخذ من شرح الحديث

  1. الحديث يفيد تحريم الربا، و أن آكله و كاتبه و شاهده ملعون أى مبعدون و مطرودون عن رحمة الله تعالى[6]
  2. يدل على أن المعين على تعاطى الربا من كاتب له، أو شاهد فيه الإثم و الذنب، كإثم و ذنب المباشر لعقد الربا و الانتفاع به، قال تعالى ( ولا تعاونوا على الإثم و العدوان ) [المائدة : 2]
  3. يدل على أن تعاطى الربا و الإعانة عليه من كبائر الذنوب، فإن اللعن لا يكون إلا على كبير.
  4. النبي صلي الله عليه و سلم سوى بين آكل الربا و موكله، إذ لا يتوصل إلي أكله إلا بمعاونته و مشاركته إياه، فهما شريكان في الإثم ، كما كان شريكين في الفعل ،و إن كان احدهما مغتبطا، و الآخر منهضماً، و الضرورة لا تلحقه، لانه قد يجد السبيل إلى حاجته بوجه مباح من وجود المعاملة. [7]

الحديث الثان

        متن الحديث :

عن أبي هريرة ، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” ليأتين على الناس زمان لا يبقى أحد إلا أكل الربا فإن لم يأكله أصابه من بخاره ويروى من غباره . ( رواه أحمد وأبو داود والنسائي وابن ماجه )[8]

        المفردات :

غباره : ترابه او ما دق منه [9]

        شرح الحديث :

( عن أبي هريرة أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قال ليأتين على الناس زمان لا يبقى أحد إلا أكل الربا ) بصيغة الفاعل أو الماضي والمستثنى صفة ( لأحد ) والمستثنى منه محذوف ، والتقدير : ولا يبقى أحد منهم له وصف إلا وصف كونه أكل الربا فهو كناية عن انتشاره في الناس بحيث أنه يأكله كل أحد ( فإن لم يأكله أصابه من بخاره ويروى من غباره ) أي يصل إليه أثره بأن يكون شاهدا في عقد الربا أو كاتبا أو آكلا من ضيافة آكله أو هديته ، والمعنى أنه لو فرض أن أحدا سلم من حقيقته لم يسلم من آثاره ، وإن قلت جدا . قال الطيبي – رحمه الله : المستثنى منه أعم : عام الأوصاف نفى جميع الأوصاف إلا الأكل ونحن نرى كثيرا من الناس لم يأكله حقيقة فينبغي أن يجرى على عموم المجاز فيشمل الحقيقة والمجاز ولذلك أتبعه بقوله التفصيلي فإن لم يأكله حقيقة يأكله مجازا ، والبخار والغبار مستعاران بما يشبه الربا به من النار والتراب ( رواه أحمد وأبو داود والنسائي وابن ماجه ).[10]

        الاستنباط من هذا الحديث :

  1. هذا الحديث يدل على أثر الربا في العقود
  2. ممثلة أثر الربا كأن البخار والغبار مستعاران بما يشبه الربا به من النار والتراب

المراجع

البيهقي، أبو بكر أحمد بن الحسين بن علي، كتاب السنن الكبرى، دار المعرفة، بيروت لبنان،

البسام، عبد الله بن عبد الرحمن، توضيح الأحكام من بلوغ المرام المجلد الرابع، مكتبة     المصطفي،

المنجيد في اللغة و الأعلام، الطبعة الثانية و الأربعون، دار المشرق، لبنان،

العسقلاني، احمد بن علي حجر، فتح الباري بشرح صحيح البجاري ، الجز الرابع ، دار        الحديث القاهرة،

القزويني، محمد بن يزيد، سنن ابن ماجه، المكتبة العلمية، بيروت لبنان،

القارى، علي بن السلطان محمد، مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح، الجوز الأول، دار        الفكر 2002،

[1] البيهقي، أبو بكر أحمد بن الحسين بن علي، كتاب السنن الكبرى، دار المعرفة، بيروت لبنان، ص 646

[2] البسام، عبد الله بن عبد الرحمن، توضيح الأحكام من بلوغ المرام المجلد الرابع، مكتبة المصطفي، ص 280

[3] المنجيد في اللغة و الأعلام، الطبعة الثانية و الأربعون، دار المشرق، لبنان، ص 470

[4] العسقلاني، احمد بن علي حجر، فتح الباري بشرح صحيح البجاري ، الجز الرابع ، دار الحديث القاهرة، ص 362

[5] البسام، عبد الله بن عبد الرحمن، توضيح الأحكام من بلوغ المرام المجلد الرابع، مكتبة المصطفي، ص 286

[6] نفس المرجع ، ص 286

[7] نفس المرجع ، ص 288

[8] القزويني، محمد بن يزيد، سنن ابن ماجه، المكتبة العلمية، بيروت لبنان، ص 765

[9] المنجيد في اللغة و الأعلام، الطبعة الثانية و الأربعون، دار المشرق، لبنان، ص 543

[10] القارى، علي بن السلطان محمد، مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح، الجوز الأول، دار الفكر 2002،